Jumat, 20 Februari 2009

Hari Ini

Hari ini pagi yang cerah, secerah mentari yang telah tersenyum kepadaku ketika aku menyapanya.
Hari ini aku kehilangan subuhku, ya Roob ampuni hambamu ini, hambamu terlena oleh hangatnya selimut yang telah menjagaku dari dinginya suasana malam kepunyaanMu.
Ampuni aku jika harus mengganti subuh itu dengan penderitaan yang akan engkau berikan kepadaku, aku rela..............aku rela..........aku rela ya Roob
Entah apa yang selalu kupikirkan seakan aku akan mengalami sesuatu diluar dugaanku, di luar perencanaanku.
aku bingung ya Roob, beri aku petunjuk. Siapakah dia yang akan menjadi Imam dalam kehidupanku agar aku mampu menjaga Subuhku, agar aku bisa menjaga kehormatanku di Hadapan Mu
Aku mau jadi hambaMu yang hanya MencintaiMu ya Roob, bukan yang lain.
Sebuah buku bercerita kepadaku, Kemarin adalah Sejarah. Esok adalah Misteri dan Hari ini adalah Anugrah.
Jika memang hari ini adalah anugrah aku memohon kepadamu, ampunilah segala Dosa-dosaku ya Roob yang telah lalai tidak bisa menjaga Imanku.
Tunjukkanlah jalan biar aku bangkit untuk kembali mengakkan Imanku, tuntunlah aku seperti Engkau menuntun Iman Muhammad lewat MalaikatMu Jibril.
Ampuni Aku........................................

Kelemahan_ku, Musuh terdekat_ku

Lebih banyak orang dikerdilkan oleh perkiraannya mengenai masalah, daripada oleh masalah itu sendiri Bagaimanakah bentuk dunia ini bila setiap orang memiliki kekuatan; sama sekali tidak memiliki kelamahan ? Apa jadinya bila kehidupan ini hanya memungkinkan keberhasilan? Apakah masih tetap akan ada orang yang kurang berhasil? Anehnya jawabnya adalah "Ya" Di antara semua yang berhasil, akan selalu ada orang yang tidak mencapai hasil sebaik rekan-rekanya. Bukan karena kelemahan, tetapi karena berbedanya kekuatan. tetapi sebuah pribadi tanpa kelemahan tidak mungkin ada, paling tidak dalam kehidupan kita ini. Mungkin nanti, tetapi itu tidak penting. Yang lebih penting adaleh kesungguhan kita mnencapai kualitas hidup yang baik dan lebih baik, dengan menggunakan semua kekuatana dan pengelolaan kelemahan kita Bila kita belum mengenal dan belum fasih menggunakan kekuatan-kekuatan pribadi kita, maka setidaknya kita tidak mengizinkan kelemahan-kelemahan untuk menghambat perjalanan menuju kualitas hidup yang ingin kita capai. kenalilah semua kelemahan itu dan akuilah kepada diri sendiri dengan jujur Karena kebiasaan untuk menolak mengakui kelemahan adalah kelemahan yang lebih besar lagi. dan apabila hal yang dilakukan dengan sikap keras kepala, maka kelemahan aslinya akan tersembunyikan oleh kelemahan yang dihasilkan oleh penolakan pengakuan kelemahan diri. dan dengannya, kelemahannya adalah keseluruhan dirinya. pastikan bahawa kita mengenalli kelemahan-kelemahan itu, karena kelemahan yang tidak dikenali bisa sangat merugikan, seperti ruginya seseorang yang tidak mengenali kekuatannya. bila ada orang yang mengatakan bahwa sifat-sifat buruknya tidak akan bisa di ubah sampai datang kematiannya .................hal itu benar dan tidak usah dibantah, karena memang semua sifat tidak bisa di ubah akan dibawa mati, asal kematian itu datangnya mendadak. bila masih ada waktu, dan kita cukup berkasih sayang kepada diri ini, maka kita bisa mengupayakan perubahan pada sifat-sifat yang melemahkan itu untuk menjadi kekuatan atau setidaknya tidak mencegah kekuatan-kekuatan kita untuk berperan. Berfokuslah pada KEKUATAN bukan pada KELEMAHAN
Bila sulit menghilangkan kelemahan-kelemahan maka pastikan bahwa sebanyak mungkin upaya kita dalam membangun kehidupan ini adalah kesibukan untuk mendayagunakan kekuatan.
Hindarkan diri ini dari jebakan untuk memboroskan kehidupan dengan upaya berperang melawan kelemahan pribadi.
Pilihlah bidang usaha atau jalur karir yang mengharuskan kita mengunakan kekuatan-kekuatan pribadi.bisa dibayangkan apa yang akan dicapai oleh sesorang yang pilihan karirnya mengharuskan berperang tanpa betas dengan kelemahan-kelemahannya.tidak banyak yang akan dicapainya, kecuali keluhan berkepanjangan yang memboroskan usia. Dan mungkin itu yang sedang di alami oleh orang yang merasa menjadi orang tidak berguna dan tidak berdaya ditempat dia bekerja. mungkin karen dia bekerja di tempat yang tuntutannya adalah hal-hal yang harus dicapai dengan menggunakan kelemahanya. lalu mengapa dia tidak memilih pekerjaan yang bisa dilayani dengan baik karena sesuai dengan kekuatannya. Setiap detik yang kita gunakan untuk mengaktifkan kekuatan adalah detik yang sama untuk menon aktifkan kelemahan. berkonsentrasilah untuk menggunakan kekuatan sebagai alat untuk keluar dari masalah atau sebagai penghantar kepada keadaan yang lebih baik. bila kita melihat ada kelemahan yang muncul dan meminta sebuah peran, maka pstikanlah dia tidak berdiri antara kita dan cita-cita kita. Bila kekhawatiran mengenai kemampuan membuat kita membatasi apa yang akan kita kerjakan, maka sebenarnya kita telah membatasi apa yang mungkin kita capai
dikutip dari Buku Mario Teguh dan telah di edit ulang oleh Nimas Ayu

Renunganku Terhadapmu " ya Habibi"

Dlam Renungku menata serpihan imajinasi tentang mentari yang merelakan sinarnya ditutup awan, mentari tidak rela tapi jika tidak begitu bumi akan mati kehausan. Awan seakan membawa pesan semesta, Turunlah hujan dengan keberkahannya yang melimpah, semesta seakan segar kembali karena dahaganya telah hilang tapi dia uram, pucat karena mentari tidak kunjung datang tapi dia yakin mentari pasti datang walaupun hanya sekedar menyapa diwaktu senja.
hai kaum adam yang ada dilubuk hatiku ............................... kadang aku, mentari,bumi, awan, hujan dan lain sebagainya yang terpaksa tunduk pada hukum harmoni alam semesta. "Cinta " lebih dari itu , aku tidak bisa menguraikan lewat kata-kata. Cinta adalah bagian dari metafisika, tidak terbatas ruang dan waktu. Rasa yang demikian hebat dan dasyatnya hingga dapat menerjang hukum kosmos sekalipun karena dalam cinta terdapat atsmosfir harapan. Disini aku percaya statment Nietzche " Harapan adalah kejahatan paling buruk karena ia hanya memperpanjang kesengsaraan manusia "
kata-kata itulah yang dapat kupetik dari seseorang. entahlah apakah itu hanya renungan Naifku.
Socrates rela minum racun didepan pengadilan Sofis karena mempertahankan prinsipnya, Yang Mulia Siti Jenar rela di hukum mati karena mempertahankan I'tiqodnya. Aku punya prinsip dan akan siap menanggung konsekwensinya. penghukiman telah kamu gelar dan hukuman telah kamu jatuhkan ....................... aku rela jika itu memang pilihanmu.
"Cinta melampaui Keyakinan, karena Cinta adalah Elemen Iman"
Air tenang menhanyutkan ! Dalam "Toa" pengetahuan Cina kuno kekuatan abadi alam adalah aliran udara yang tenang! Dia yang Dewasa menghadapi realitas hidup dengan ketenangan................... Aku sangat berharap bisa mengadapi semua ini dengan Tenang meski hati dan pikiranku belum tentu bisa tapi aku yakin aku bisa.

Jadilah orang biasa-biasa saja tetapi menurut orang Luar biasa

membentuk karakter luar biasa hanya manusia luar biasa yang bisa.